-
Senyum itu tanda kemesraan, diberi kepada manusia dianggap sedekah. Ketawa itu
lambang kelalaian. Selalu dilakukan hati akan mati. Dibuat di hadapan manusia
menghilangkan maruah diri.
-
Setiap kesalahan yang dilakukan jadikanlah pengajaran, insaflah ini tanda
kelemahan diri, kesalilah keterlanjuran itu dan berazamlah tidak mengulanginya
lagi.
-
Syukur nikmat dan sabar di dalam ujian amat mudah diucapkan tetapi amat sulit
dilaksanakan.
-
Kesenangan dan kemewahan selalunya membawa kepada kesombongan dan kelalaian.
Kesusahan dan penderitaan itu, selalunya membawa kekecewaan dan putus asa,
kecuali orang yang mukmin.
-
Di antara tanda-tanda orang-orang yang sombong itu cepat melahirkan sifat marah,
suka memotong percakapan orang, suka bermujadalah yakni bertegang leher, nampak
di mukanya rasa tidak senang jika ada orang yang lebih darinya di satu majlis,
bercakap meninggikan suara, pantang ditegur, tidak ada tanda-tanda kesal di atas
kesalahan.
-
Orang yang sudah hilang sifat marah (dayus), cepat melahirkan sifat marah (lemah
mujahadah). Orang yang ada sifat marah tapi dapat disembunyikan kecuali di
tempat-tempat yang munasabah inilah manusia normal.
-
Tahu diri kita hamba itu adalah ilmu, merasa diri kita itu hamba itu penghayatan,
yang kedua inilah akan lahir sifat tawaduk, malu, khusyuk, takut, hina dan
lain-lain lagi sifat kehambaan.
-
Jika kita mengingati dosa, kita tidak nampak lagi kebaikan kita, apatah lagi
untuk dibanggakan.
-
Lahirkan kemesraan kita sesama manusia kerana itu adalah haknya tapi jangan
putus hati kita dengan ALLAH, ini adalah hakNYA pula.
-
Apabila rasa senang dengan pujian, rasa sakit dengan kehinaan
menunjukkan kita ada kepentingan peribadi, tanda kita tidak ikhlas membuat kebaikan
<kembali><seterusnya><keatas>
|